Wednesday, June 1, 2011

2010's Fan Fict, "The Boy I Love" ; CHAPTER 1

Hallloooooow! Sudah lama sekali ga entri di sini :)
Kali ini gue mau ngepost beberapa fan fict gue tahun lalu yang belum sempat dipost di blog ini. Enjoy!! :)

Fan Fict ini aku dedikasikan untuk dua pria hebat dan berbakat yang sangat aku kagumi,

Lee Donghae dan Kim Heechul SUPER JUNIOR..

Selamat membaca! ♥

Cast : Lee Donghae SUPER JUNIOR

Heo Young Eun

Kim Heechul SUPER JUNIOR

Lee Chae Rin

Sebuah bis melaju lambat di tengah kota yang dipadati pejalan kaki dan kendaraan beroda empat. Pagi itu hujan turun dengan deras, akibatnya jalanan menjadi macet dan padat kendaraan. “Tiiiinn tiiiiiinnnnnnnnnnnnn…” sesekali sang supir membunyikan klakson karena tak sabar. Sebuah mobil ford hitam di depan bis melaju sangat lambat dan menghalangi jalan. Supir bis kembali membunyikan klaksonnya agar mobil tersebut menyingkir, namun sang pengemudi tidak bergeming.

“Hey! Menyingkir! Jangan menambah macet! Hey!” akhirnya sang supir menurunkan kaca lalu menongolkan wajahnya dan berteriak kepada pengemudi di depannya. Semua penghuni bis ikut mengeluh. Ada pria kantoran yang sepertinya sudah terlambat sampai di kantor, tapi kebanyakan penumpang bis adalah pelajar Sekolah Menengah Atas yang sudah mulai panik karena kini jam menunjukkan pukul 06.50 dan itu artinya 10 menit lagi, gerbang sekolah mereka akan ditutup.

Pengemudi ford itu akhirnya memberi jalan untuk laju bis, namun sebelum ia menyingkir, pengemudi yang ternyata adalah seorang pelajar itu mengelurkan tangannya dari kaca dan mengarahkan ibu jarinya ke bawah. Sang supir hanya geleng-geleng kepala melihat itu lalu meneruskan perjalanannya. “Dasar pelajar tak berguna!” keluhnya.

Seorang pemuda duduk di kursi belakang supir. Ia mengenakan seragam SMA Byung Moon. Kakinya terus bergerak-gerak tak tenang seiring berjalan detak jam tangannya. Hari ini hari pertama Ia masuk sekolah. Dan gadis dengan mobil fordnya tadi telah membuatnya terlambat di hari pertamanya. Tak bisa dimaafkan, batinnya.

-------------------------------------

“Ini hari pertama kamu masuk sekolah dan kau sudah terlambat?!” ucap salah seorang guru.

“Joesonghabnida seonsaeng-nim, tadi ada sedikit masalah di jalan.” ucap Donghae.

“Baiklah kali ini saya maafkan. Sekarang kamu bisa ikut saya ke kelas!”

“Ne, seonsaeng-nim..” ucap Donghae lagi. Ia mengikuti sang guru yang melangkah cepat di depannya. Sesekali Ia melihat ke sekeliling. Sekolah barunya ini terbilang besar dan megah. Tiba-tiba Donghae teringat kata-kata Ibunya tadi pagi. “Jangan terkejut melihat sekolah barumu ya!” celetuk Ibunya sebelum Donghae pergi.

---Setibanya di kelas

“ Annyeonghaseyo.. Joneun Lee Donghae imnida.. ” Donghae memperkenalkan dirinya di depan kelas. Beberapa murid perempuan sibuk membetulkan poninya dan melirik centil ke arah Donghae. Namun seorang gadis yang duduk sendiri di kursi pojok terlihat santai dan cuek dengan kehadiran teman baru di kelasnya. Gadis itu menarik perhatian Donghae.

“ Duduklah di sebelah Young Eun.. ” ucap guru Jang.

“ Ye? ”

“ Disana! ” guru Jang menujuk ke arah kursi kosong di pojok kelas. Gadis yang sedari tadi cuek dengan kehadiran Donghae tiba-tiba bereaksi dan memandang protes ke arah gurunya. Namun percuma, Donghae kini sudah melangkah ke arahnya.

“ Hai.. ” sapa Donghae pada Young Eun.

“ Hai.. ” balas Young Eun tanpa menoleh.

“ Apa kabar Young Eun-na? ” kata Donghae lagi.

“ Mworago? ” kali ini Young Eun menoleh pada pria di sebelahnya. Seketika matanya membelalak kaget. Telapak tangan menutupi mulutnya yang menga-nga.

“ Donghae-a? Ah.. bagaimana mungkin kau ada disini? ” Young Eun tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Flashback~

Young Eun berdiri di depan rumah Donghae. Ketika itu mereka berdua berumur 6 tahun. Hari itu Donghae harus ikut orang tuanya pindah ke kota Jeonju.

“ Kau tidak boleh pergi!! ” teriak Young Eun di tengah isak tangisnya.

“ Jangan menangis.. Aku janji padamu akan segera kembali.. ” ucap Donghae sambil mengusap air mata Young Eun.

“ Bohong! Aku tidak percaya padamu! ”

“ Percayalah.. Kelak kalau sudah besar, aku akan kembali kesini dan menikahimu Young Eun-na.. ” janji Donghae.

“ Benarkah? ”

“ Tentu.. Makanya, jangan menangis lagi ya! ”

“ Yakso? ” ucap Young Eun kecil, lalu menyodorkan jari kelingkingnya pada Donghae. Donghae membalasnya.

“ Yakso! ” teriak Donghae. Young Eun berhenti menangis lalu memamerkan senyum manisnya. (Flash Back end)

Flashback end~

“ Ini benar-benar kau? ”

“ Lee-Dong-Hae Im-ni-da ” ucap Donghae lagi untuk meyakinkan Young Eun. Mereka tertawa kecil.

“Kapan kau kembali?”

“ 2 hari yang lalu. Hmm~ Seoul ternyata tidak banyak berubah yaa.. ”

Pandangan Young Eun tak lepas dari Donghae. Sahabat masa kecilnya.. orang yang membuatnya murung karena kesepian.. kini duduk di sebelahnya. Ia telah kembali.. Donghae menepati janjinya, batin Young Eun.

“ Hey.. jangan melihatku seperti hantu begitu! ” ucap Donghae ketika sadar Young Eun tak berhenti memandangnya.

“ Kehadiranmu di sini lebih mengagetkan daripada hantu tau! ” jawab Young Eun.

“ Ya! Kalian berdua! Bisa tenang tidak! ” bentak guru Jang tiba-tiba.

“ Joesonghabnida, Jang seonsaeng-nim ” ucap Donghae, lalu segera mengeluarkan buku dari tasnya.

“ Mengobrolnya kita lanjutkan istirahat nanti saja.. ” bisik Donghae pada Young Eun. “ Arraseo.. ” balas Young Eun.

---------------------------------

Bel istirahat berbunyi, guru Jang memberikan tugas rumah untuk para murid kemudian berjalan meninggalkan kelas. Beberapa murid berjalan keluar menuju kantin. Sebagian ada yang berlarian ke toilet. Belum sempat Donghae bangun dari duduknya, sekelompok gadis segera menghampiri dan mengerumuni mejanya. Mereka semua berebut untuk berkenalan lebih dulu. Dengan ramah Donghae membalas jabatan tangan gadis-gadis itu satu persatu. Young Eun yang sedari tadi duduk di sebelah Donghae menjadi jengkel dan angkat bicara.

“ Hey! Sudah cukup kenalannya! Kami mau ke kantin! ” bentak Young Eun, lalu dengan cepat Ia menarik Donghae dari kerumunan para gadis itu.

“ Ya! Young Eun-na! ” bentak Chae Rin, pemimpin dari kelompok itu. Namun Young Eun tidak menoleh, ia terus berjalan menuju pintu kelas.

“ Donghae-a! Jaga dirimu.. dia bisa menggigitmu kalau dia mau! ” teriak Chae Rin lagi, diikuti tawa teman-temannya.

---Di kantin sekolah

“ Gwaenchana? ” tanya Donghae pada Young Eun ketika mereka baru sampai di kantin.

“ Jangan khawatir.. aku sudah terbiasa dengan tingkah gadis-gadis itu. ” jawab Young Eun santai.

“ Benarkah? Tapi sepertinya mereka semua tidak menyukaimu Young Eun-na.. Apa mereka musuhmu? "

“ Hahaha.. Musuh? Hmm~ mungkin bisa dibilang begitu. ”

“ Tapi.. apa alasannya? ” tanya Donghae penasaran.

“ Kau.. benar-benar mau tau? ”

“ Tentu.. katakan padaku! ” ucap Donghae. Young Eun mendekati Donghae lalu berbisik pelan. “ Obso! ” Donghae memasang tampang bingung. Young Eun melanjutkan kata-katanya.

“ Kau heran? Memang begitulah.. Tak satupun di sini yang mau berteman denganku. Hahaha tapi aku beruntung kau kembali Donghae-a! ” jelas Young Eun pada Donghae.

Ekspresi wajahnya dipaksa untuk terlihat senang. Namun Donghae bisa melihat kejanggalan di mata Young Eun. Seperti.. kesedihan yang dalam.

“ Young Eun-na! ”

“ Huh? ”

“ Selama aku berada di Jeonju.. Apa kau baik-baik saja? ” tanya Donghae penuh kekhawatiran.

“ Aisshh~ tentu saja! Apa kau tidak lihat? Aku sudah tumbuh menjadi Young Eun yang sehat, tinggi, dan cantik. Iya kan? ” jawab Young Eun ceria.

“ Ya, kau benar. Sekarang kau kelihatan lebih cantik Young Eun-na.. ” jawab Donghae. Ia menatap Young Eun dalam. Merasa dirinya diperhatikan, Young Eun menjadi salah tingkah.

“ Ya! Apa yang kau lihat. Habiskan makan siangmu! ” ucap Young Eun segera. Donghae pun kembali menikmati makan siangnya. Tak lama kemudian Chae Rin dan para pengikutnya mendekati mereka berdua. Chae Rin memberi kode pada teman-temannya untuk pergi menjauh, lalu ia melangkah sendiri mendekati Donghae.

“ Boleh aku duduk disini? ” tanya Chae Rin dengan nada yang dibuat-buat. Donghae melirik sebentar ke arah Young Eun, lalu mempersilahkan Chae Rin untuk duduk.

“ Duduklah.. ” ucap Donghae lalu memberikan tempat untuk Chae Rin di sebelahnya. Tak lama kemudian Young Eun bangkit dari duduknya hendak pergi.

“ Young Eun-na! Mau kemana? ” ucap Donghae. Namun Young Eun tidak menggubris perkataan Donghae. Ia berjalan meninggalkan kantin tanpa menoleh lagi.

“ Biarkan saja dia pergi! ” ucap Chae Rin.

“ Chae Rin-na.. ”

“ Wae? ”

“ Kenapa kau membenci Young Eun? ”

“ Hahahaha…. ” Chae Rin tertawa pelan.

“ Kenapa tertawa? ”

“ Habis kau lucu sih! Aku tidak membencinya kok.. ” jawab Chae Rin lalu menghentikan tawanya.

“ Lalu ? ”

“ Dia! Dia yang membenci semua orang! ” jawab Chae Rin dengan nada kesal.

“ Apa maksudmu? ” Donghae semakin tidak mengerti dengan ucapan Chae Rin.

“ Dia kasar, tukang buat ulah, dan selalu seenaknya. Sudah banyak murid yang dibuat menangis oleh Young Eun. Aku sarankan Donghae-a, kau jangan terlalu dekat dengannya! ” ucap Chae Rin. Telinga Donghae mulai panas mendengarnya. Young Eun yang selama ini Ia kenal tidak seperti yang dikatakan Chae Rin. Tanpa basa-basi, Ia meninggalkan Chae Rin dan berjalan menuju kelas.

“ Ya! Donghae-a! Mau kemana? ” teriak Chae Rin. Tapi percuma, Donghae sudah berjalan menjauh dari situ.

-----------------------------------

Jam menunjukkan pukul 4 sore. Bel pulang pun berbunyi. Satu-persatu murid SMA Byung Moon meninggalkan area sekolah. Di sekolah yang terbilang elite ini, sebagian besar murid datang ke sekolah dengan membawa mobil pribadi mereka. Namun tak sedikit juga yang memilih mengendarai sepeda motor. Hanya sebagian kecil yang datang dengan jasa angkutan umum, itupun karena rumah mereka yang terbilang dekat dari sekolah.

“ Donghae-a, kamu bawa mobil? ” tanya Young Eun ketika mereka berdua bersama-sama meninggalkan kelas.

“ Aniyo.. ”

“ Oh.. kalau begitu motor? ” tanya Young Eun lagi.

“ Aniyo.. ”

“ Hahaha kau naik bis? Apakah Lee Ahjuhssi tidak memberikanmu mobil atau motor pribadi? ” ucap Young Eun geli.

“ Tentu saja aku punya motor. Tapi motorku sedang bermasalah, jadi hari ini aku naik bis.” jawab Donghae. “Kau sendiri? ” lanjutnya.

“ Ikut aku saja.. ” ucap Young Eun lalu melangkah menuju parkiran mobil. Donghae membuntutinya dari belakang. Young Eun menghentikan langkahnya ketika mereka sudah sampai di parkiran mobil.

“ Naiklah.. ” ucap Young Eun.

“ Ini.. mobilmu? ” tanya Donghae sedikit terkejut ketika melihat sebuah mobil ford hitam milik Young Eun terparkir di situ. Donghae kembali teringat kejadian pagi tadi. Kejadian yang membuatnya terlambat pergi ke sekolah. Dengan cepat Donghae melangkah ke belakang mobil. “ Nomor plat mobilnya.. sama! ” batin Donghae.

“ Ada apa Donghae-a? ”

“ Huh? Anya.. Mobilmu.. bagus! ” jawab Donghae asal.

“ Hehe.. Masuklah! Aku antar kau pulang! ” kata Young Eun.

“ Tidak usah.. Aku bisa naik bis kok! ” tolak Donghae.

“ Ayolah Donghae-a.. sekalian aku ingin tau rumahmu.. ”

“ Baiklah kalau begitu.. ” jawab Donghae pasrah.

Young Eun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sambil terus menyetir, ia memutar CD kesayangannya. Tak lama kemudian lagu “A Man in Love” dari Super Junior terdengar. Young Eun membesarkan volumenya, ia begitu menikmati lagunya. Kepalanya turun naik mengikuti tempo lagu yang cepat. Donghae hanya tersenyum kecil melihat tingkah sahabatnya itu.

“ Super Junior? Aku juga suka mereka! ” kata Donghae membuka pembicaraan.

“ Jinca? Aku suka semua lagu mereka! Twins, Don’t Don, Shining Star, Our Love, Angela, A Man in Love yang sekarang kita dengar ini, lalu.. apa lagi ya? Hmm~ Sorry Sorry, Happiness, It’s You, Marry U, Miracle, Hearquake, Tic Toc, oh! Rasanya aku ingin menyebut semua isi album mereka! ” ucap Young Eun penuh semangat. Donghae tertawa kecil. Young Eun melanjutkan kata-katanya, “ Kenapa? Ada yang lucu? Oh iya! Kau suka lagu yang mana Donghae-a? ”

“ Hmm~ aku suka Sorry Sorry, She’s Gone, Me dan Blue Tomorrow dari Suju M, Why I Like You, Love Disease, I’m Your Man, U, banyak deh! ” jawab Donghae juga dengan semangat.

“ Wah~ kereeeeennnn! Kau tau? Aku sukaaaaaaaaaaaa sekali dengan Lee Dong Hae! Eh? Anya anya! Sepertinya aku jatuh cinta padanya! Hehe.. ” kata Young Eun lagi. Donghae diam, tak menjawab apa-apa. Young Eun yang sadar akan keadaan tiba-tiba juga ikut diam. Namun tiba-tiba Donghae tertawa lepas.

“Hahahahahaha… “ tak henti-hentinya Donghae tertawa. Young Eun yang sedikit bingung harus berbuat apa malah ikut tertawa juga. Tawa itu membantu Young Eun mengendalikan jantungnya yang berdetak semakin cepat. Saking keras detak jantungnya, Young Eun sampai ketakutan sendiri kalau saja Donghae bisa mendengarnya. Maka Ia mengeraskan tawanya.

“Hahaha.. Sudah-sudah jangan tertawa lagi! Menyetirlah dengan benar.” ucap Donghae sambil mengendalikan tawanya. Young Eun mematuhinya. Tiba-tiba tawanya berhenti. Namun tak sampai disitu.

“Young Eun-na..” panggil Donghae.

“Wae?” jawab Young Eun gugup.

“Wajahmu.. kenapa memerah begitu?” tanya Donghae sambil menyentuh pipi Young Eun yang merah. Seketika Young Eun menjadi salah tingkah. Dengan cepat Ia memalingkan wajah. Namun tiba-tiba ide usil Donghae timbul. Donghae mendekatkan wajahnya pada Young Eun, lalu berkata lembut, “Young Eun-na, yang kau sukai itu.. Lee Donghae Super Junior atau.. AKU??” ucapnya jahil.

“Te.. tentu saja bukan kau!” jawab Young Eun sambil mendorong Donghae agar menjauh darinya.

“Yang benar?” jawab Donghae masih dengan kejahilannya.

“Tentu saja! Sudah jangan menggangguku terus!”

“Hehehe.. serius sekali sih! Aku kan hanya bercanda.. Aku tau kok yang kamu sukai itu Donghae Super Junior.” ucap Donghae, lalu ia kembali duduk dengan tenang.

“Ya! Yang aku suka itu.. Lee Donghae.. Super Junior..” jawab Young Eun pelan. Lalu Ia kembali terfokus pada jalan.

Tak ada yang tahu, termasuk Donghae.. Bahwa di dalam hatinya, Young Eun menjawab sebaliknya..

*TBC

No comments: