Wednesday, June 1, 2011

"The Boy I Love" ; CHAPTER 4

Hai hai haiiiiii!! Sampai juga kita di CHAPTER TERAKHIR. Terima kasih untuk pembaca setia FFku :)) Jeongmal gumawo :*

LAST CHAPTER

Sejak malam itu, sikap Donghae pada Young Eun mulai berubah. Ia menjadi lebih dingin dan tidak banyak bicara. Young Eun menyadari adanya perubahan pada diri Donghae, namun Ia memilih untuk diam dan tidak bertanya apa-apa.

Usaha Chae Rin untuk mempengaruhi Donghae tidak sampai di situ. Kini setiap malam mereka sering berbalas pesan. Di sekolah Chae Rin pun menjadi semakin dekat dengan Donghae. Banyak yang berpikir kalau mereka sedang pacaran, namun Donghae selalu menyangkalnya.

Sudah 5 hari sejak perubahan sikap yang dirasakan Young Eun pada diri Donghae. Bahkan kini Chae Rin dan Donghae secara terang-terangan memperlihatkan kedekatan mereka. Semakin hari Young Eun semakin jauh dari Donghae, dan hal itu membuatnya merasa kesepian.

Sepulang sekolah, Young Eun berpas-pasan dengan Chae Rin yang sedang berdiri di pinggir lapangan, menunggu seseorang. Young Eun berusaha cuek, namun Chae Rin memanggilnya. Tidak mungkin Ia berpura-pura tidak mendengar, karena mereka berdiri pada jarak dekat.

“ Young Eun-na! ” teriak Chae Rin. Young Eun menolehkan wajahnya.

“ Kau mau ke parkiran kan? Kalau lihat Donghae, tolong suruh dia cepat ya. Aku sudah kepanasan, ok? ” ucap Chae Rin sambil tersenyum penuh kemenangan.

“ Baik Nona Chae Rin! Akan saya sampaikan, tapi kalau ketemu ya! ” balas Young Eun dengan tampang cuek, lalu Ia membalikkan tubuhnya. Motor Yamaha Fino milik Donghae sudah bertengger di depannya. Donghae segera turun dari situ, menatap Young Eun sebentar, lalu membuang muka ketika Young Eun berbalik menatapnya.

“ Donghae-a, lama sekali sih? ” ucap Chae Rin dengan manja.

“ Maaf, ayo naik! ” Donghae mempersilahkan Chae Rin untuk naik ke motornya. Lalu mereka berdua berlalu dari situ, meninggalkan Young Eun yang masih berdiri mematung. Donghae melirik ke kaca spion, memandang Young Eun dari kejauhan.

****************************

Malam ini Heechul datang ke rumah Young Eun dengan membawa sebucket bunga lily kesukaan Young Eun. Ia meminta izin pada Ibu Young Eun untuk mengajak putrinya makan malam di luar.

“ Oh, dengan senang hati Nak Heechul. Hati-hati ya! Jangan pulang lewat dari jam 10 malam ok? ” ucap Ibu Young Eun dengan ramah.

“ Siap Tante! ” canda Heechul sambil berdiri tegap dengan sikap “hormat”. Young Eun tertawa, lalu menurunkan tangan Heechul.

“ Haha.. Oppa.. ” ucapnya sambil memukul pundak Heechul pelan. “Omma, kami pergi dulu ya!” lanjut Young Eun sambil mencium pipi Ibunya.

“ Iya, cepat sana, nanti kemalaman. Hati-hati! ” kata Ibu Young Eun lagi. Heechul membungkuk pada Ibu Young Eun, lalu menggandeng Young Eun keluar, dan membukakan pintu mobil untuknya.

Donghae merenung. Memikirkan sikapnya pada Young Eun belakangan ini. Ia merasa sudah keterlaluan. Young Eun pasti kesepian tanpanya. Tak lama kemudian sebuah sms masuk.

“ Donghae-a, 2 hari lagi ulang tahunku. Maukah kau datang sebagai pasanganku? ♥ ”

Membaca pesan itu, Donghae teringat Young Eun. Ia berharap bisa datang ke pesta itu bersama Young Eun. Bukan datang sebagai pasangan Chae Rin. Walau Chae Rin sudah menceritakan semua padanya, tapi sulit bagi Donghae untuk percaya sepenuhnya pada cerita itu. Apakah Young Eun benar-benar merebut pacar sahabatnya? Kalau bukan, lalu kenapa Chae Rin menaruh dendam pada Young Eun? Berbagai pertanyaan muncul di benaknya.

Donghae melirik jam dinding yang terpasang di kamarnya. Jam 9 malam. “ Apakah terlalu malam untuk pergi sekarang? Ah, mungkin tidak, ” batin Donghae.

**************************

“ Selamat malam Tante, ” ucap Donghae sopan, ketika Ibu Young Eun membukakan pintu.

“ Malam Donghae. Cari Young Eun ya? ”

“ Iya Tante, Young Eun ada? ” tanya Donghae lagi.

“ Young Eun lagi pergi tuh sama Nak Heechul, ” jawab Ibu Young Eun, kemudian melirik jam tangannya, pukul setengah 10 malam. “ Sebentar lagi juga mereka pulang. Apa mau menunggu di dalam saja? ” lanjut Ibu Young Eun.

“ Oh, tidak usah Tante, terima kasih. Saya permisi dulu, ” jawab Donghae sopan. Lalu Ia meninggalkan halaman rumah Young Eun. Wajahnya memancarkan kekecewaan yang dalam. Ia terlambat.

Donghae hendak mengemudikan motornya pergi, namun Ia mengurungkan niatnya. Malam ini juga Ia harus minta maaf pada Young Eun. Akhirnya Donghae memutuskan untuk memarkir motornya di samping rumah, dan duduk di luar menunggu Young Eun pulang. Hampir setengah jam sampai sebuah mobil tiba di depan rumah. Heechul membukakan pintu untuk Young Eun. Mereka mengobrol sebentar di depan rumah. Donghae hendak bangkit dari duduknya, tetapi kemudian duduk lagi ketika mendengar kata-kata Heechul.

“ Datanglah bersamaku ke ulang tahun Chae Rin.. ” ucap Heechul lembut. Donghae terlonjak kaget. Heechul selangkah lebih cepat darinya.

“ Aku tidak datang oppa, ” jawab Young Eun.

“ Wae? Apa hubungan kalian belum membaik? ” tanya Heechul. Young Eun menunduk. Heechul menengadahkan wajah Young Eun, “ Young Eun-na, dengarkan aku. Biar bagaimanapun aku pernah dekat dengan Chae Rin. Dia sudah seperti adikku. Jadi aku harus datang ke acaranya. Aku ingin datang kesana bersamamu. Akan aku tunjukkan pada Chae Rin, bahwa yang aku cintai adalah kau, ” ucap Heechul sambil memandang Young Eun dalam.

Donghae tidak ingin mendengar lebih banyak lagi, ketika Ia hendak bangkit dari duduknya, saat itu pula Heechul sedang memeluk Young Eun.

Young Eun terkejut melihat Donghae lalu melepaskan pelukan Heechul. Heechul juga baru menyadari bahwa sejak tadi Donghae sudah memperhatikan mereka. Donghae membungkuk sebentar lalu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

“ Dua hari lagi, aku akan datang sebagai pasanganmu Chae Rin-na, ” Donghae mengetikkan balasan, lalu membanting ponselnya ke kasur.

“ Arrrrrrggggghhhhhh!! ” Ia berteriak melampiaskan emosinya.

***************************

Hari yang ditunggu-tunggu Chae Rin akhirnya tiba. Hari ini Ia genap berusia 17 tahun. Pesta yang meriah juga sudah disiapkan untuk malam ini. 99 pesan memenuhi ponsel Chae Rin yang semuanya sampai pada tanggal 06 Juni 2011, semua adalah ucapan selamat ulang tahun dari saudara dan teman sekolahnya. Namun satu hal yang membuat Chae Rin kecewa, Heechul belum mengirimkan ucapan selamat untuknya.

“ Oppa, kau lupa hari ini hari apa? Jahat! ” keluh Chae Rin. Namun tak lama kemudian sebuah pesan masuk ke ponselnya. Walaupun Heechul adalah orang ke-100 yang mengucapkan selamat padanya, itu tidak jadi masalah bagi Chae Rin. Dengan semangat Ia membuka pesan itu.

“ Saengil Chukkae! Malam ini aku akan datang bersama Young Eun :) ” Heechul mengirimkan pesannya. Chae Rin tidak sedih ataupun kecewa, Ia malah tersenyum puas karena rencananya berhasil. Donghae datang untuknya, dan Young Eun datang bersama Heechul. Memang itulah yang diinginkan Chae Rin, karena tidak ada yang lebih menyakitkan untuk Young Eun selain melihat Donghae bersama wanita lain.

******************************

Malam ini Heechul menjemput Young Eun pukul 8 malam. Ia terlihat tampan dengan jas hitam formal yang dikenakannya. Young Eun memutuskan untuk menerima tawaran Heechul untuk pergi mendampinginya ke pesta ulang tahun Chae Rin. Dengan gaun biru gelap dan sepatu berhak 10 sentimeter, Young Eun terlihat begitu anggun dan feminin.

“ Kau.. cantik, ” ucap Heechul kaku, saking terpananya.

“ Gumawo.. ” jawab Young Eun lembut.

“ Bisa kita pergi sekarang? ” ucap Heechul dengan tangan kiri di belakang. Ia membungkukkan badan sedikit, layaknya pangeran yang sedang menunggu sang putri menyambut tangan kanannya. Young Eun menyambutnya sambil tersenyum.

*****************************

Pesta malam ini sangat meriah. Sepertinya memang dipersiapkan semewah mungkin. Rumah Chae Rin sangat luas, mungkin lebih cocok disebut istana daripada rumah. Untuk keluarga Chae Rin yang kaya raya, mengadakan pesta meriah seperti ini jelas bukan hal yang sulit.

Pesta dimulai pukul 9 malam, tetapi satu jam sebelum pesta dimulai para tamu sudah banyak yang datang. Donghae tiba di sana tepat pukul 9 malam. Dengan sedikit berlari, Chae Rin menghampiri Donghae. Namun gaun yang panjangnya dan melebihi tinggi badan Chae Rin membuatnya tersandung dan hampir terjatuh. Beruntung Donghae dengan cepat memeganginya. Para tamu bersorak melihat kejadian itu. Chae Rin tersipu malu dan memperbaiki posisinya. Di sudut ruangan Young Eun berdiri kaku melihat kejadian itu. Tanpa pikir panjang Heechul menggandeng tangan Young Eun mendekati Chae Rin dan Donghae.

“ Chukkae Chae Rin-na! ” ucap Heechul, lalu memberikan sebuah hadiah yang dibungkus dengan kotak kecil.

“ Gumawo oppa.. ” ucap Chae Rin pada Heechul. Young Eun hanya terdiam tanpa memandang Chae Rin dan Donghae yang berada di depannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan saat itulah puncak acara dimulai, yaitu penetuan “Pasangan Terbaik” pada malam itu. Sang MC mengumumkan pada semua tamu untuk berkumpul di samping kolam renang. Di luar situ sudah dipersiapkan panggung kecil untuk memeriahkan acara.

Heechul membawa Young Eun bersamanya ke pinggir kolam.

Awalnya Young Eun menolak, tetapi kemudian Heechul berbisik, “Aku mohon Young Eun-na, siapa tahu kita pemenangnya? Kau tidak lihat aku sudah tampil setampan ini? Aku yakin pasti menang!” bisik Heechul penuh keyakinan. Akhirnya Young Eun mengangguk pasrah.

“ Ne.. semua sudah kumpul? Ok, bisa kita mulai penentuannya? ” ucap sang MC.

“ Ne!! ” teriak para tamu yang rata-rata adalah siswa-siswi SMA Byung Moon.

“ Arraseo.. arraseo! Hmm~ siapa ya kira-kira pasangan yang beruntung malam hari ini? ” tanya sang MC kepada semua tamu yang hadir. Shindong, yang akhirnya datang bersama kakak perempuannya (yang diakuinya sebagai pacar) berteriak, “ AKU! AKU! ” sedangkan Dongho si lugu yang juga datang bersama Sunny (murid kelas 1 di SMA Byung Moon yang terkenal kutu buku dan kurang pergaulan) bersorak, “ Jelas aku dong! ” lalu menaikkan kaca matanya yang merosot.

Lampu sorot berjalan mengelilingi ruang terbuka di pinggir kolam renang, mencari siapa yang berhak dinobatkan sebagai “Pasangan Terbaik”. Dongho tersenyum percaya diri ketika lampu berhenti dan menyorot Ia dan Sunny, tetapi kemudian ekspresinya berubah sedih ketika sorotan lampu kembali berjalan mencari mangsa. Para tamu bersorak-sorai tak sabar.

“ Dan yang berhak menjadi The Best Couple malam hari ini adalah.. ” sang MC melirik sebentar ke arah Chae Rin lalu setelah itu berteriak, “ Heo Young Eun dan pasangannya! ”

Saat itu pula lampu menyorot Young Eun dan Heechul. Chae Rin mengacungkan jempolnya pada sang MC sambil tersenyum puas.

“ Untuk Young Eun dan pasangannya, diharap naik ke atas panggung.. ” kata sang MC dengan ramah. Young Eun melirik sebentar ke arah Donghae yang sedang bersama Chae Rin, lalu dengan yakin Ia menarik Heechul di sampingnya. Mereka berdua naik ke atas panggung.

“ Selamat ya Young Eun-na.. Boleh perkenalkan siapa pria tampan ini? ” kata sang MC ketika mereka berdua telah sampai di atas panggung. Young Eun bingung harus mengatakan apa. Apakah Ia harus memperkenalkan Heechul sebagai kekasihnya sementara Donghae tak berhenti menatap ke arahnya? Heechul yang mengerti keadaan segera mengambil mic yang dipegang Young Eun.

“ Annyeonghaseyo! Joneun Kim Heechul imnida, ” ucapnya sopan.

“ Ne.. Annyeonghaseyo Chullie-a! Dilihat dari penampilanmu, sepertinya kamu bukan anak SMA, benar begitu? ” tanya sang MC.

“ Ye.. Saya kuliah semester 2 di Universitas San Ji Young, ” jawab Heechul.

“ Ya! Universitas San Ji Young yang terkenal itu? Waah~ kamu beruntung Young Eun-na, punya pacar yang keren dan pintar! ” puji sang MC, sementara Young Eun hanya tersenyum kecil.

“ Baiklah! Malam ini kami punya hadiah untuk kalian.. Dan hadiahnya akan diberikan langsung oleh Chae Rin. Chae Rin-na, naiklah! ” panggilnya.

Chae Rin naik ke atas panggung, membawa kotak kecil berwarna biru di tangannya. Ia berjalan mendekati Heechul, lalu memberikan kotak itu sambil berbisik, “ Chukkae oppa! ” lalu tersenyum sinis ke arah Young Eun.

Heechul membukanya, matanya membelalak karena kaget. Sepasang cincin emas putih yang indah bertengger di situ. Ini sudah seperti acara lamaran, pikirnya.

Sang MC bersorak, “ Ya! Ternyata hadiahnya adalah sepasang cincin! ” Semua tamu bertepuk tangan, sebagian ada yang mendesah karena kecewa tidak bisa mendapatkan hadiahnya.

Heechul ragu untuk memakaikannya di jari Young Eun, namun sang MC memyuruhnya untuk melakukannya langsung. Para tamu juga bersorak tak sabar. Dari jauh, Donghae menatapnya dengan penuh amarah. Ia kecewa dan seketika merasa kehilangan Young Eun yang lama dicintainya. Rasanya Ia ingin berlari dan membawa Young Eun pergi dari tempat ini, namun Ia tahu itu tak mungkin.

Heechul meyodorkan kotak kecil itu kepada Young Eun. Young Eun mengambil cincin yang ukurannya lebih besar, lalu perlahan memakaikannya ke jari manis Heechul. Setelah itu, Heechul melakukan hal yang sama. Sorak-sorai para tamu terdengar semakin keras. Lalu tiba-tiba terdengar aba-aba, “ Cium! Cium! ” berkali-kali. Young Eun dan Heechul canggung bukan main. Tetapi sang MC malah ikut menyemangati dan meneriakkan kata yang sama.

Heechul menatap kesekeliling, lalu beralih ke Young Eun. Wanita yang dicintainya kini berdiri di depannya, memakai cincin yang sama dengan dirinya. Apakah ini adalah takdirnya untuk bersama dengan Young Eun? Ia mendekatkan wajahnya pada Young Eun. Suasana seketika menjadi hening. Young Eun menutup matanya dengan sedikit menunduk. Bibir Heechul semakin dekat dengan bibir Young Eun, tetapi tiba-tiba air mata Young Eun menetes, Heechul melihatnya. Ia terkejut dan dengan cepat menjauhkan bibirnya lalu mencium pipi Young Eun sebentar. Semua tamu bersorak kecewa.

“ Kamsahamnida.. ” ucap Heechul sambil menunduk, lalu menggandeng Young Eun turun dari panggung. Chae Rin tertawa kecil melihat kejadian itu. Sementara Donghae berdiri kaku di sebelahnya, pandangannya kosong.

Heechul menggandeng Young Eun menuju halaman.

“ Young Eun-na.. ” panggilnya. Young Eun tidak menjawab dan terus menunduk.

“ Kau.. menangis? ” tanya Heechul. “ Apa ini ada hubungannya dengan Donghae? ” lanjutnya.

“ Maaf oppa, aku pulang duluan.. ” ucap Young Eun lalu berlalu dari situ. Heechul ingin mencegahnya, namun Ia mengurungkan niatnya. Ia tahu apa yang harus Ia lakukan sekarang.

**************************

“ Donghae-a, bisa kita bicara? ” ucap Heechul pada Donghae. “ Chae Rin-na, kau tunggu di sini saja, ” lanjutnya. Chae Rin menatap bingung.

Heechul mengajak Donghae ke ruang tamu, ruang ini sedikit sepi karena sebagian besar tamu berkumpul di aula kolam renang.

“ Ada apa.. hyung? ” tanya Donghae dengan sedikit canggung ketika menyebut kata “hyung”.

“ Apa kau mencintai Young Eun? ” kata Heechul tanpa basa-basi.

Donghae diam sebentar, lalu Ia menjawab dengan yakin, “Ye !”

“ Kalau begitu kejar dia! ” ucap Heechul lagi.

“ Anya.. ” jawab Donghae.

“ Kenapa? Kau bilang kau mencintainya bukan? ”

“ Tapi dia mencintaimu, ” jawab Donghae lalu tertawa hambar, seperti menertawakan dirinya sendiri.

“ Kau salah. Dia mencintaimu Donghae-a! ” jawab Heechul lirih.

“ Mwo? Tapi Chae Rin bilang.. ”

“ Sudah kuduga ini pasti ulah Chae Rin. ” Heechul memotong pembicaraan.

“ Apa maksudmu hyung? ”

“ Mungkin Chae Rin sudah membohongimu, ”

“ Maksudmu, Young Eun tidak pernah merebutmu dari Chae Rin? ” ucap Donghae ragu.

“ Itukah yang Chae Rin katakan? Haha.. Dan kau percaya? ” tanya Heechul. Donghae menggeleng.

“ Jangan buat dirimu menyesal. Kejar Young Eun sebelum dia jauh! ” ucap Heechul sambil menunjuk ke arah dimana Young Eun pergi.

“ Gumawo hyung! ” jawab Donghae, lalu dengan cepat Ia berlari keluar, mengemudikan motornya berlalu dari situ. Seketika kaki Heechul terasa lemas. Lalu Ia berjalan ke salah satu kursi dan duduk sendirian. Ia memandangi cincin di jemarinya.

Kini Heechul harus melepaskan Young Eun. Ia tak sanggup lagi mempertahankan cinta yang sepihak. Perlahan Heechul melepaskan cincin itu dari jarinya. Seorang gadis kecil dengan gaun putih yang sibuk dengan kue yang dikunyahnya menarik perhatian Heechul. Ia berjalan mendekati anak itu, lalu memasangkan cincin itu di jari manis sang anak. “ Untukmu, ” ucap Heechul sambil tersenyum. Anak itu menunduk lalu berkata, “ Kamsahamnida, ” kemudian berlari masuk sambil tersenyum senang.

“ Aku relakan kau untuknya Young Eun-na.. ” ucap Heechul lirih.

***********************

Donghae mengemudikan motornya perlahan, matanya sibuk memperhatikan ke sekeliling, mencari Young Eun. “ Young Eun-na, dimana kau? ” bisiknya.

Motornya terus melaju mengikuti jalan yang cukup panjang. Tak jauh dari situ, terlihat seorang gadis berjalan sendiri dengan sedikit pincang. Sepertinya Ia tidak nyaman dengan sepatu hak tinggi yang dipakainya, gadis itu Young Eun. Donghae segera turun dari motornya dan berlari menghampiri Young Eun.

“ Young Eun-na! ” ucapnya ketika menarik tangan Young Eun. Buru-buru Young Eun menghapus air matanya. Donghae menatapnya dengan perasaan bersalah, dipeluknya Young Eun dengan erat. “ Mianhae Young Eun-na.. Mianhae.., ” ucap Donghae berulang-ulang.

“ Menangislah, ” ucapnya lagi sambil mempererat pelukannya. Young Eun menangis dalam pelukan Donghae, melepas beban yang dipendamnya.

*****************************

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Young Eun menyenderkan tubuhnya di pundak Donghae. Hari ini Ia sudah kenyang menangis. Semua beban yang dipendamnya terbuang sudah. Ia juga sudah menceritakan semuanya pada Donghae, tentang dirinya dan Chae Rin, juga tentang Heechul oppa yang hanya dikaguminya sebagai kakak.

“ Omona~ Donghae-a! Sudah jam berapa ini? ” ucap Young Eun sambil menggerak-gerakkan tubuh Donghae. Kemudian Donghae melirik jam tangannya.

“ Masih jam 12 sayang, ” ucapnya lalu kembali menyenderkan kepala Young Eun dipundaknya. Young Eun melonjak kaget lalu memukul pundak Donghae.

“ Jangan bercanda! Aku bisa kena marah, omma paling galak kalau aku pulang malam, ” ucapnya panik.

“ Hehe.. Baiklah sekarang juga aku antar kamu pulang, ” ucap Donghae sambil bangkit dari duduknya, diikuti Young Eun.

“ Pokoknya kamu harus tanggung jawab ya kalau aku dimarahi omma! ” protes Young Eun.

“ Baik tuan putri.. ” jawab Donghae sambil tersenyum.

Young Eun segera berjalan menuju motor Donghae, namun kemudian tangannya ditarik oleh Donghae yang masih ada di belakangnya. Dengan lembut Donghae mendaratkan ciuman ke bibir Young Eun. Menyalurkan kebahagiaan dan kasih sayangnya. Young Eun tak menolak, Ia merasa melayang karena bahagia. Dilepasnya cincin yang melingkar di jari manisnya, lalu Ia membuangnya tanpa arah. Kini tak ada lagi yang dibutuhkannya selain Donghae, sang kekasih.

“ Saranghae, ” ucap Donghae ketika melepaskan ciumannya.

“ Nado saranghae, ” balas Young Eun sambil tersenyum.

-THE END-

Mian agak panjang last chapter nya, leave comment ya! GUMAWO ♥


No comments: